rasanya seperti menapak jalan tanpa ujung. satu-satunya yang saya bisa lihat hanya punggung seorang lelaki. saya tak kenal dia siapa, wajahnya pun saya tak pernah lihat, tapi saya berjalan mengikut dia. intuisi saya mengatakan kalau saya mengikut dia, maka saya akan mendapat akhir yang saya mau. tapi hanya kalau saya mengikut, bukan berjalan berdamping atau mendahului.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar