The unreal me is my one and only salvation.

Setidaknya kalau ada Lara, saya tidak akan terjerembap. Kalau saya mulai oleng, dia akan menarik supaya tegak kembali.

Sayangnya belakangan Lara menghilang lagi di balik malam. Namun kali ini dia tak sempat mengucap apapun pada saya. Dia lenyap, begitu saja. Bahkan Bulan pun tak tahu dimana dia sekarang. Saya kehilangan pegangan.

Saya hilang keseimbangan.
Semakin lama Lara semakin aneh.
Dia bicara soal bicara tanpa subjek.
Tapi itu cuma berlaku untuk dirinya.
Dia tidak mau menjadi subjek.
Apalagi dijadikan.
Lara menolak menjadi subjek.

Semua orang pikir dia gila.
Ada yang bilang dia tidak masuk akal.

Tapi Lara masih bicara tanpa subjek.
Tanpa menjadi, ataupun dijadikan.

tak adakah yang mengerti?
ini cara saya ucapkan selamat tinggal
Lara, semakin lama semakin tak terlihat.
semakin tenggelam di balik tembok
yang dia bangun
untuk menutupi amarahnya
rasa malunya
rasa sakitnya

menutupi semua perasaannya.