KARMA POLICE
Radiohead

Karma Police arrest this man
He talks in math
He buzzes like a fridge
He's like a detuned radio

Karma Police arrest this girl
Her Hitler hairdo
makes me feel ill
and we've crashed her party

This is what you get
When you mess with us

For minutes there I lose my mind


bila nanti kasih saya seorang filsuf

A : "Menurut kamu, Plato itu bagaimana?"
B : "Menurutku jenggotnya sangat seksi."

**

sayang, Plato berjenggot atau tidak saja aku tidak tahu. aku hanya mencoba memahamimu melalui sudut pandangku, yang tentunya jauh berbeda dari milikmu.

sayang, jangan berpikir tentang bedanya persepsi kita, mengingat mata untuk memandangnya pun berbeda.

sayang, berhentilah menggunakan otakmu dalam melihat segala suatu. sekali cobalah ijinkan matamu yang memandang. sekali cobalah biarkan indah yang kau nikmati, bukan tafsir.

sayang, kita memang berbeda. tapi jangan terlalu dipikirkan. setidaknya kita punya cinta yang sama. dan itu sudah cukup.

sekali lagi, ambang

tolong biarkan dia di ambang
di mana bukan putih
tapi juga bukan hitam
mungkin keduanya

tolong biarkan dia di ambang
di mana bukan cinta
tapi juga bukan benci
mungkin keduanya

tolong biarkan dia di ambang
di mana dia menjadi
tanpa harus memilih

sebab sekalinya dia menjejak
dia harus memilih.
ini bukan masalah biasa

ini tentang apa yang tertutup
tapi tak bisa terbuka

ini tentang apa yang hujan coba hapuskan
tapi kering sebelum menyentuh tanah

ini tentang apa yang angin coba sampaikan
tapi hanya sekedar lewat berlalu

ini tentang apa yang tak terucapkan
lalu berubah menjadi kenangan

ini tentang apa
hanya Tuhan yang tahu.

yang paling ingin dibahagiakan di bumi ini, sampai mati nanti

ayah dan ibu.

tolong

jangan pegang apapun
kecuali tangan saya
jangan dengar apapun
kecuali suara saya
jangan lihat apapun
kecuali saya
jangan menjadi apapun
kecuali milik saya


sebab hanya untuk sayalah
kamu dicipta.

yang pakai kaus itu :) hei, JODOH

Yang Tak Tersampaikan

oleh hembus angin
oleh nyala api
oleh tetes air
bahkan oleh semesta

dari kerling mata
dari hangat nafas
dari seulas senyum
bahkan oleh saya


hei, tolong! saya CINTA sekali.
and anytime you feel afraid

hey (your name), refrain


DON'T CARRY THE WORLD
UPON YOUR SHOULDER

makin Indie makin nampol : II

just hear another new fantastic album.

erm sebenernya ini bukan buat dibacotin lagi sih... karena album ini sebenernya udah keluar LAMA banget (sekitar 2006 kalo gw gak salah), tapi gw baru denger. basi emang, tapi lagu2nya sih sejujurnya gak basi. kalo gw boleh kasih nama secara random, gw akan sebut album ini "album-basi-yang-sama-sekali-gak-basi". aneh memang, namanya juga random.

lupakan apa yang gw sebutkan di atas. intinya, sekarang gw mau ngebahas tentang satu album solo dari Kartika Jahja (now a vocalist of Tika & The Dissidents). Judul album ini adalah "Defrosted Love Song", dan merupakan suatu album repackage dari album solo dia yang pertama, yakni "Frozen Love Songs". Jangan tanya gw kenapa judulnya harus mengandung kata 'beku' semua. gw juga gatau, Tika gak konsultasi ama gw sih waktu milih judul. (iya garing, lewatkan saja).

here's some review!

Defrosted Love Songs



Aksara Records, 2006.

Tracklist : 01. But I Love You, Though
02. Under Their Feet
03. Waiting for 2.00
05. My Late Ego
06. Saddest Farewell
07. Rimbaud's Limbo
08. Premortem Wound
09. Gugur Sepatu
10. Waiting for 2.3 (Remixed)
11. Still Under Their Feet (Remixed)
12. You Belong to Me

more information (download dsb.), click HERE

seperti yang gw pernah bahas sebelumnya, lagu2nya masih memasukkan unsur dark jazz, gothic, dan muram-muram. tapi entah kenapa, menurut gw, vokal Tika emang BAGUS banget untuk jenis-jenis musik kayak gini. terutama di lagu 'Under Their Feet', waktu dia teriak dengan nada tinggi.

jadi, daripada gw ngebacot makin banyak dan lu semua makin pusing, mending langsung menuju TKP aja, dan buktikan sendiri kata-kata gw dengan mendengar suara emas Tika. enjoy.

Terimakasih (Karena Kamu Ada)

"terimakasih karena kamu sudah ada. cukup ada saja, aku tidak minta lebih."

**

saya bingung dengan idiot satu ini. ya, saya bilang dia idiot, karena saya pikir otaknya sudah berhenti berfungsi. bagaimana tidak, mana ada orang yang berterimakasih kepada saya hanya karena saya ada dan hidup di dunia ini, tanpa pernah berbuat apapun pada dirinya. lebih parah lagi, saya sama sekali tidak mengenal idiot satu ini. dia tiba-tiba saja muncul dari antah berantah, lalu langsung mengucapkan terimakasih pada saya. tidak pernah bertemu, tidak pernah mengenal, tidak pernah berbuat. mengapa ia berterimakasih pada saya?

**

dia pikir aku idiot, terlihat jelas di wajahnya. matanya memandangku remeh, bibirnya mencibirku, aku percaya hatinya sedang sibuk bertanya sambil mengumpatku. tapi semua itu tak apa. seperti yang sudah kukatakan di atas, yang penting dia ada. aku tak peduli apapun pikirnya tentangku, sebab aku memang tak minta lebih dari sekedar keberadaannya, kan?

**Bulleted List
idiot ini masih ada di hadapan saya, dan anehnya saya tak berpikir untuk meninggalkannya. dia tak mengatakan apapun lagi setelah 'terimakasih', dan kini kami hanya saling berpandangan. saya masih menunggu dia untuk mengatakan sesuatu, apa saja. tapi tidak, dia tetap diam, tetap menatap saya. ini membuat saya berpikir bahwa ucapan 'cukup ada saja, aku tidak minta lebih' yang dilontarkannya adalah benar. dia tidak mengharapkan apapun kecuali keberadaan saya. demi Tuhan.

**

aku masih tak percaya. dia tetap ada di sini, tidak menghilang seperti biasanya. ini benar-benar mimpi jadi nyata, imaji menjadi bentuk. aku pikir hal yang ingin kusampaikan diterimanya dengan sempurna! oh, bolehkah aku menyampaikan satu hal lagi untuknya!?

**

idiot itu tampak girang secara mendadak. saya tak mengerti kenapa dia sumringah begini, padahal sedari tadi kami cuma bertatap tanpa bertukar kata. apa semua idiot memang seperti ini, bahkan hening pun dapat membuat mereka gembira? bila benar demikian, sungguh mudah hidup sebagai idiot. tak seperti saya, keheningan ini tidak membuat saya senang, lebih membuat stress bahkan. saya harus secepatnya beranjak dari sini, bila tak ingin tertular menjadi idiot!

**

gawat, sepertinya dia sudah akan menghilang lagi! aku harus cepat mengatakannya sebelum terlambat! hei kamu, tunggulah di sini sebentar! ada hal yang masih ingin kusampaikan!

**

idiot itu menjadi agak panik saat saya menunjukkan tanda-tanda akan meninggalkannya. mulutnya komat kamit seolah ingin mengatakan sesuatu. hei, dia memang akan mengatakan sesuatu! suara parau terputus-putus keluar dari mulutnya. hei idiot, cepat katakanlah, sebelum saya tertular menjadi sepertimu!

ah, raut wajahnya mengeras, dan sepotong kalimat mengalir dari mulutnya! tak sia-sia saya menunggu sedari tadi! hal penting apakah yang akan dia sampaikan sekarang?

**

"terimakasih karena kamu MASIH ada, dan tetaplah ada! aku tidak meminta lebih."

Dan memang tidak akan lebih, cukup keberadaanmu sudah jadi bahagia bagiku. Terimakasih kamu tetap ada. Ah, aku jadi ingin mengucap lagi karena kamu tetap ada, dan akan terus ada. Bolehkah aku mengucapkannya sekarang? Ah, hei!

**

Memang idiot. Sungguh membuang waktu berada di sini.

**

Dia sudah menghilang lagi, seperti yang biasa terjadi. Tapi tak apalah. Masih ada satu yang ingin kuucapkan.

"Terimakasih karena kamu PERNAH ada. cukup pernah ada, aku tidak akan pernah meminta lebih."

cerita Lara (2)

halo, Lara (s).

tidak, tolong kamu jangan lari dulu.
saya tidak berbahaya kali ini.
tidak, tolong kamu percaya dulu.
saya tidak macam-macam kali ini.

kali ini, saya meminta.
kali ini, kita berdamai.
kali ini, kamu mendengar.
kali ini, cukup sekali.

loh, Lara (s).

jangan, tolong kamu jangan lari dulu.
kamu tidak mengerti kali ini.
jangan, tolong kamu diam dulu.
kamu salah paham kali ini.

kali ini, tak ada 'aku'.
kali ini, tak ada 'kamu'.
kali ini, hanya ada 'kita'.
kali ini, cukup sekali.

hei, Lara (s).

kemari, tolong kamu jangan lari dulu.
kita harus sepakat kali ini.
kemari, tolong kamu mengerti dulu.
kita harus sehati kali ini.

kali ini, dengarkan.
kali ini, pahami.
kali ini, mengerti.
kali ini, cukup sekali.

Lara (s),

di mana kamu?