(masih) Tentang Dia

Ceritanya berawal dari pertanyaan seorang teman.

"Apa sih sebenarnya yang bikin kamu suka sama dia?"

Sebuah pertanyaan yang saya sendiri bingung mau jawab. Tidak sepatah kata atau alasan pun yang muncul di otak. Kayak semua hal mendadak bercampur menjadi satu, tapi satu itu adalah suatu yang absurd. Saya tidak tahu namanya, dia ada, tapi tidak bisa dikenali. Daripada bingung dan menggantung pertanyaan, saya bilang saja saya tidak tahu.

Teman saya langsung berkata dengan suara lantang, "Kalau begitu, itu namanya cinta sejati!".

Saya termenung. Dia melanjutkan.

"Soalnya kamu suka dia begitu saja, tanpa ada alasan khusus. Tandanya kamu suka dia apa adanya, dia yang sebenarnya, tanpa harus menjadi apapun. Benar-benar cinta sejati!".

Entah kenapa saya mau tertawa mendengarnya. Cinta sejati? Gampang bener dia ngomong begitu, ketika saya sendiri bingung. Teori cinta sejati itu saya tolak mentah, saya masih belum bisa bilang ini cinta. Karena saya masih tidak mengerti.

Ketika tertarik dan mendambakan sosok yang entah mengapa kamu tahu tak bisa dimiliki, tapi kamu tidak mundur.

Ketika semua orang bilang sosok itu tidak seindah dalam kepalamu, tapi dia masih yang terindah bagimu.

Ketika sekedar senyum atau sapa saja bisa menejadi mantera pembangkit semangat.

Memang nyerempet definisi 'cinta' yang dikenal orang banyak. Tapi sebenarnya bukan, karena saya tidak mau dia bahagia. Tapi bukan obsesi juga, karena saya senang saja kalau dia jadi milik orang lain.

Aneh, bukan? Saya juga tidak mengerti.

Tidak ada komentar: