Juara Satu

Mungkin kalau ada kejuaraan melarikan diri, saya bisa jadi juara satu. Tak terhitung sudah berapa kali saya lari dari apa-apa saja yang semesta berikan kepada saya. Entah positif entah negatif, saya terus berlari menjauhi.

Karena saya penakut.

Saya terlalu takut untuk menghadapi apa yang tidak saya kehendaki. Padahal bisa saja itu merupakan kejutan manis. Tapi bisa juga itu merupakan petaka maut. Saya tidak tahu, saya tidak akan pernah tahu. Karena saya tidak pernah menghadap.

Karena saya penakut.

Semua bilang, saya harus berhenti berlari dan mulai menghadap. Memberi kesempatan sapaan, dan mencoba berjalan bersama sampai ia yang menyudahi. Kata mereka, tak selamanya saya akan dihampiri seperti ini. Suatu saat mereka akan hilang, dan harus saya sendiri yang mencari dan menghampiri. Itupun kalau mereka mau menyambut saya, mengingat betapa dulu saya menghindari mereka. Jangan takut, kata semua, Kamu tak akan tahu bila tak pernah mengenal. Tapi saya tak ingat, saya tak dengar, saya tak peduli.

Karena saya penakut.

Mungkin bila suatu ketika semesta mengadakan kejuaraan melarikan diri, mereka akan memanggil saya sebagai juara satu. Manusia yang takut keluar dari gua Plato. Mereka akan menyiapkan piala emas, jubah sutera, dan mahkota daun. Bagi saya, si pengecut. Tapi takkan kalian temukan saya di podium, mengenakan semua hadiah itu. Karena saya takkan datang, biarpun undangan telah diberikan.

Karena saya penakut.

dari pengecut yang  menyesal
sudah setengah tahun dan kamu masih bersembunyi?

Jakarta,  2 Juni 2012
2:02 PM

Tidak ada komentar: